sumber ::: http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/09/16/11541838/pemukim.yahudi.serang.jip.militer.israel
Konstruksi dari salah satu pengembang perumahan di Tepi Barat, Maaleh Adumim, di pinggiran Jerusalem, Minggu (6/9). Perdana Menteri Israel Netanyahu mengumumkan pembangunan ratusan apartemen baru untuk permukiman Yahudi. Sebuah keputusan yang bakal mengundang kontroversi, baik dari pihak Palestina maupun Amerika Serikat yang tengah merintis upaya damai Palestina-Israel.
YERUSALEM, Beberapa pemukim Yahudi di wilayah pendudukan di Tepi Barat menyerang sebuah jip Angkatan Darat Israel dengan bom bensin.
Berdasarkan laporan stasiun televisi swasta Israel, Selasa (15/9), beberapa pemukim yang memakai topeng melemparkan bom bensin ke jip itu di dekat pos terdepan Havat Gilad dan permukiman Yitzhar di bagian utara Tepi Barat Sungai Jordan. Menurut laporan tersebut, tentara, yang menerima perintah untuk membalas menggunakan peluru aktif jika dilempari bom bensin oleh orang Palestina, tak menembak ketika mereka melihat bahwa para penyerang memakai rumbai yang biasa dikenakan oleh pemeluk agama Yahudi yang taat.
Penjaga perbatasan Israel, yang bertugas memelihara ketenangan di permukiman tersebut, membenarkan peristiwa itu. Yitzhar, yang terletak di sebelah selatan Nablus, adalah kubu pemukim ultra-ortodoks dan nasionalis yang terkenal karena menjadi tempat tinggal pemukim ekstremis di Tepi Barat.
Pemukim radikal yang tinggal di sekitar Nablus sering kali bentrok dengan rakyat Palestina. Selasa pagi, seorang penggembala Palestina cedera oleh tembakan pemukim Yahudi, kata beberapa saksi mata. Nader Allam dari Desa Ainabous cedera di pundaknya dan dibawa ke rumah sakit setelah percekcokan dengan pemukim Yitzhar.
Para pemukim tersebut diberitakan juga menyembelih 10 domba milik warga desa Ainabous. Juru bicara Angkatan Darat membenarkan bentrokan itu. "Satuan Angkatan Darat campur tangan untuk memisahkan mereka. Kami sedang memeriksa laporan bahwa satu orang Palestina menderita luka ringan oleh tembakan pemukim," kata juru bicara tersebut.
Minggu, beberapa pemukim garis keras bentrok dengan polisi Israel yang datang untuk mencegah didirikannya satu karavan di Havat Gilad. Seorang personel polisi menderita luka ringan dan tiga pemukim ditangkap dalam bentrokan itu.
Israel telah menyampaikan "komitmen untuk memindahkan pos terdepan tersebut" berdasarkan rancangan "peta jalan" bagi perdamaian Timur Tengah, tetapi kelompok antipermukiman Peace Now memperkirakan ada sebanyak 100 pos terdepan semacam itu di seluruh Tepi Barat.
Peristiwa itu menggambarkan kesulitan yang akan dihadapi Israel dalam memindahkan sebagian besar pemukim garis keras Yahudi di Tepi Barat, yang percaya orang Yahudi memiliki hak yang diberikan Tuhan atas tanah tersebut.
Muhammad Nazar Center
www.mncenter.co.cc